Interview : Pure Wrath – Definisi ritma Atmospheric Black Metal dari Indonesia
Agak lama ruangan band interview ini tidak di kemaskini. Kekangan masa untuk menyusun soalan-soalan dan tiada feedback daripada band yang di interview antara faktor ruangan ini seakan terbengkalai. haha ok ketepikan semua itu kerana kali ini kami membawakan sebuah band yang agak membawa fenomena baru di Indonesia… Ya Indonesia.. kali ini kami pihak DtE berbesar hati berkongsi sesi temubual bersama sebuah band yang secara teknikal nya merupakan satu projek one men band yang diberi nama Pure Wrath. band ini jika dalam lingkungan genre nya adalah sebaris dengan 2 nama besar yang sedang menjadi sebutan bukan sahaja di Indonesia malah turut menjadi buah mulut di malaysia dengan kualiti music yang dihasilkan iaitu Vallendusk dan Fromhell. Pure Wrath pada pendapat gua (editor) mungkin leih gila kerana karya yang dihasilkan adalah dari satu individu bernama Ryo dimana segala penulisan dilakukan secara berseorangan. Album pertama berjudul Ascetic Eventide (2017) telah kami review sebelum ini dan boleh dibaca di SINI. Ok, tanpa membuang masa kami hadiahkan anda sesi temubual bersama Pure Wrath.
1 – Hai apa khabar saudara Ryo? Salam perkenalan dari kami webzine Dissecting the Euphony dari Malaysia.
Salam kenal kembali! Terima kasih juga atas review album Pure Wrath yang dimuat di webzinenya.
2 – Terlebih dahulu, mungkin Ryo boleh nyatakan serba sedikit kerjaya anda. Adakah anda pemuzik profesional atau amatur?
Saya belajar musik secara autodidak. Dimulai dari sejak Sekolah Dasar saya mempelajari gitar dan piano. Lalu mulai membentuk band pada saat Sekolah Menengah Pertama dengan teman teman satu kelas.
3 – Adakah anda pernah menganggotai sebarang band sebelum penubuhan Pure Wrath?
Ya. Saya berada di dalam beberapa band dan project. Entah itu aktif maupun studio project. Dan bergenre berbeda dengan Pure Wrath.
4 – Selain dari Pure Wrath, adakah anda terlibat bersama band-band lain ketika ini? Boleh ceritakan bagaimana Pure Wrath ditubuhkan?
Ya. Seperti yang saya katakan sebelumnya saya berada di beberapa band dan project. Pure Wrath sendiri dimulai sejak tahun 2014 ketika saya mulai benar benar mendengarkan beberapa stuff Black Metal dan turunannya. Ketika itu saya ingin Pure Wrath menjadi sebuah band dengan formasi penuh. Tetapi saya kembali dihadang waktu dan kesempatan yang terbatas untuk sekedar bertemu dan latihan. Jadilah saya menjalankan ini semua sendiri tanpa formasi live atau seperti band pada umumnya.
5 – Adakah Pure Wrath ada menghasilkan material berstatus demo sebelum penghasilan Ascetic Eventide?
Ada 4 track demo sebelum debut album rilis. Namun saya lebih memilih untuk tidak mempublishnya karena jauh berbeda dengan konsep Pure Wrath sekarang ini.
6 – Ascentic Eventide terdiri dari lagu yang mempunyai durasi panjang. Berapa lamakah masa diambil sepanjang proses penulisan lagu-lagu yang terkandung didalam album ini?
Proses penulisan album secara keseluruhan memakan waktu 2 tahun. Karena saya terlalu sibuk bekerja dan menjalani tour Asia Tenggara dengan project saya yang lain. Oleh karenanya, Pure Wrath adalah project yang sangat let it flow tanpa target apapun. Untuk durasi sendiri, mengapa lama? Karena saya senang meramu dan menggabung 2 buah lagu menjadi 1 lagu agar menjadi selaras dengan struktur yang hendak saya buat di Pure Wrath.
7 – Apakah yang mahu disampaikan melalui lirik/senikata yang terhasil melalui album ini?
Tidak ada yang ingin saya sampaikan. Semua adalah murni cerita realita yang ada di sekitar saya namun dideskripsikan melalui susunan metafor, sehingga lebih terbaca seperti puisi. Saya sangat senang apabila cerita dalam Pure Wrath membuat orang lain bingung dan bertanya tanya.
8 – Apakah maksud disebalik artwork yang dihasilkan oleh Aghy Purakusuma?
Artwork itu merepresentasikan keinginan saya untuk tinggal di dalamnya. Itu merupakan bentuk imajiner dari keseluruhan konsep lirikal album Ascetic Eventide.
9 – Dinyatakan saudara Ryo terlibat secara penuh dalam proses permainan instruments untuk album Ascetic Eventide. Kami ingin kepastian adakah track drum didalam rakaman tersebut benar-benar dimainkan oleh anda atau ianya menggunakan perisian drum machine?
Saya memainkan fill-in dan 30% ketukan drum di album Ascetic Eventide. 70% sisanya adalah hasil mapping dan quantize karena saya tidak memiliki kemampuan untuk hyperblasting secepat itu. Drum direkam dengan sebuah Drum Elektrik di kamar saya.
10 – Band-band yang mempengaruhi penulisan lagu-lagu Pure Wrath?
Terlalu banyak mungkin untuk disebutkan. Namun saya banyak mendengarkan Vallendusk, Winterfylleth, Saor, Wodensthrone, hingga Deafheaven.
11 – Kenapa memilih genre Atmospheric Black Metal sebagai konsep muzik Pure Wrath? Jika tidak salah, Indonesia didominasi genre Brutal Death Metal dan untuk Black Metal kebanyakkan band lebih kepada Raw dan juga Melodic Black Metal.
Saya sudah lama menggemari genre ini dan tidak banyak menemukan musik seperti ini di Indonesia. Mungkin karena itulah saya merasa harus membuat sesuatu seperti ini. Saya juga senang melakukan sesuatu yang jauh berbeda dari mainstream yang ada. Tujuannya adalah agar saya bisa menciptakan sesuatu yang bisa saya nikmati sendiri, sehingga membuat rasa jenuh saya berkurang.
12 – Bagaimana penerimaan pendengar muzik keras di Indonesia dengan releases berkonsep seperti dibawa Pure Wrath, memandangkan dominasi muzik keras di Indonesia lebih kepada Brutal Death Metal.
Sejauh ini positif. Kebanyakan pendengar Brutal Death Metal juga mensupport Pure Wrath dengan membeli rilisan musik sampai merchandise. Apresiasi teman teman di sini benar benar sangat luar biasa. Ini menandakan bahwa pendengar musik sidestream Indonesia sudah sangat cerdas dan open minded.
13 – Vallendusk dan Fromhell merupakan dua buah band yang sedang menjadi sebutan masakini, malah album-album mereka mendapat perhatian dari label-label luar negara. Adakah Pure Wrath juga punya perancangan masa hadapan untuk menuju kearah apa yang dilakukan Vallendusk dan Fromhell?
Ya tentu. Saya sudah memiliki beberapa visi kedepan untuk Pure Wrath, hanya saja belum tahun kapan akan direalisasikan. Namun semuanya sudah terencana dengan sangat matang.
14 – Jika mendapat permintaan untuk persembahan pentas, adakah Pure Wrath bersedia untuk menjayakan nya atau band ini hanya sekadar studio band?
Untuk saat ini saya belum ingin melakukan live performance. Mungkin di masa depan bisa saja.
15 – Adakah Ryo mempunyai asas pendidikan muzik secara formal?
Saya belum pernah memiliki pengalaman sekolah musik formal. Namun pernah belajar secara intens kepada teman, seperti belajar piano secara private.
16 – Boleh nyatakan individu-individu yang menjadi idola anda sebagai seorang vocalist, gitarist, bassist dan drummer?
Untuk di ranah Black Metal saya sangat menggemari Hoest (Taake).
17 – Boleh nyatakan instruments yang digunakan semasa rakaman Ascetic Eventide?
Sebuah gitar Yamaha Pacifica Standard, bass Yamaha Standard, pedal multi effect Zoom 707II, drum elektrik Yamaha, dan keyboard controller Roland. Semua saya lakukan di kamar tidur saya. Hanya vocal yang saya rekam di studio profesional.
18 – Adakah Ascentic Eventide juga menjadi mangsa aktiviti “download” yang berleluasa masakini?
Ya sudah pasti. Kita tidak bisa lagi menghentikan hal seperti itu. Terlalu sulit!
19 – Selain dari 6 tracks didalam Ascentic Eventide, adakah anda sudah punya material-material baru yang telah dihasilkan atau Pure Wrath punya perancangan sesuatu dalam masa terdekat?
Ya. Saya sudah menyelesaikan materi untuk EP yang akan dirilis akhir tahun ini.
20 – Ok, itu sahaja soalan-soalan dari pihak kami Dissecting the Euphony. Mungkin anda ada sesuatu yang mahu diperkatakan mengenai Pure Wrath, harapan atau ada pengumuman sesuatu kepada pembaca?
Terima kasih atas waktu dan kesempatan kepada Dissecting The Euphony. Tidak ada hal lain yang dapat saya sampaikan kecuali tetaplah menjadi dirimu sendiri tanpa berbohong kepada khalayak tentang siapa dirimu.
Terima kasih.
Demikian adalah sesi temubual/interview yang kami adakan bersama Ryo dari Pure Wrath. Terkini album pertama berjudul Ascetic Eventide telah dikeluarkan dalam format limited DIE HARD edition dimana ianya mengandungi 12″ LP Gatefold (sea-foam green transparent) Vinyl, A2 Poster, Stickers, Logo Flag signed and numbered cards & 2-sided printed bag.
Kenali Pure Wrath melalui laman sesawang yang kami sertakan dibawah. Jangan lupa menghayati karya Ascetic Eventide melalui laman bandcamp Pure Wrath.